Wednesday, May 20, 2015

Cerita Legenda Rakyat Lutung Kasarung

Cerita Rakyat Lutung Kasarung – Zaman dahulu di tanah pasundan terdapat sebuah kerajaan dengan rajanya yang bijaksana. Beliau adalah Prabu Tapak Agung dan mempunyai dua putri cantik, Purbararang dan adiknya Purbasari. sebelum diakhir hidupnya prabu Tapak Agung memberikan kepercayaan untuk Purbasari yaitu putri bungsunya untuk melanjutkan pemerintahanya sebagai Raja.

http://pesugihan-nyirorokidul.blogspot.com/2015/05/cerita-legenda-rakyat-lutung-kasarung.html
Namun, keputusan itu tidak disetujui oleh Purbararang, kakak dari Purbasari. Dia tidak setuju lantaran Purbasari adalah anak sulung, sedangkan dirinya adalah anak tertua. Hingga sampai kekecewaan yang mendalam, Purbararang begitu membencinya dan berfikiran untuk mencelakakan Purbasari. Purbararang menemui nenek sihir dan meminta mencelakakan adiknya dengan mantra yang membuat Purbasari menderita penyakit kulit.

Dengan penyakit kulit yang mengerikan, bau busuk dan rupa yang jelek, Purbararang menyebarkan berita bahwa Purbasari telah dikutuk dan tidak pantas menjadi Ratu Kerajaan. Kemudian diutuslah seorang patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampainya dihutan, Patih tidak tega untuk mengasingkan Purbasari. Patih itu pun mendirikan sebuah gubuk untuk ditinggali Purbasari. “Tabah dan bersabarlah Putri, cobaan sesulit apapun pasti akan berakhir” ucap patih sebagai salam perpisahannya.

Dalam menjalani kehidupannya di hutan, sang putri berteman dengan hewan-hewan yang selalu baik terhadapnya. Diantara teman-temannya itu, ada seekor kera hitam yang misterius. Kera itu adalah teman yang paling perhatian kepada Purbasari. Kera itu dikenal dengan sebutan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung selalu menghibur putri Purbasari dengan memberikan bunga-bunga dan buah-buahan setiap hari.

Di saat malam bulan purnama, Sikap Lutung kasarung berbeda dengan biasanya. Dia pergi menyepi lalu bersemedi. Lutung Kasarung memohon sesuatu kepada Dewata. Hal itu membuat lutung kasarung semakin misterius dan membuktikan bahwa dia bukanlah kera biasa. Tanah didekatnya mulai merekah dan tercipta menjadi sebuah telaga kecil dengan air yang jernih yang berbau harum.

Esok harinya, Lutung Kasarung menghampiri purbasari dan memintanya mandi ditelaga. Purbasari bingung dan penasaran. Tetapi Purbasaripun akhirnya menuruti permintaan Lutung Kasarung. Putri menceburkan dirinya dan sesuatupun terjadi. Penyakit kulit yang Purbasari derita mulai runtuh menghilang. Putri Purbasari menjadi cantik kembali. Melihat dirinya yang tercermin di air itu, Purbasari begitu senang, gembira dan terkejut.

Dilain sisi, Purbararang ingin melihat keadaan adiknya dan memutuskan pergi kehutan bersama tunangannya dan para pengawal. Sesampainya dihutan, mereka bertemu dan saling melihat satu sama lain. Purbararang tidak percaya, adiknya sudah sembuh dan makin cantik. Tidak mau kalah, Purbararang ingin beradu mana yang lebih panjang rambutnya atau rambut Purbasari. Purbasari menolaknya, tapi Purbararang memaksanya.

Rambut Purbasari ternyata lebih panjang dan lebih indah. “Baiklah kali ini kamu yang menang. Sekarang kita beradu tunangan. Mana yang lebih tampan, tunanganmu atau tunanganku” Ucap Purbararang dengan memegang tunangannya yang tampan dan gagah itu. Purbasari kebingungan, karena tidak mempunyai tunangan bahkan teman laki-laki saat di hutan. Akhirnya Purbasaripun menarik tangan Lutung Kasarung yang ada didekatnya.

Purbararang tertawa terbahak-bahak. “Jadi tunanganmu adalah seekor kera?”. Lutung Kasarung kemudian diam bersemedi. Tak lama kemudian bulunya tiba-tiba hilang dan menjadi seorang pemuda yang sangat tampan, lebih tampan dari tunangan kakaknya. Purbararang mengaku kalah dan menyesali perbuatannya. Purbasari adalah putri yang baik hati, dia memaafkan kesalahan kakanya itu. Akhirnya mereka kembali ke istana. Purbasari menjadi Ratu seperti yang di kehendaki oleh ayahnya dan di dampingi oleh Lutung Kasarung. Pemuda yang tampan dan gagah sebagai rajanya. Begitulah, jodoh datang dengan cara yang tidak kita ketahui.

Cerita Legenda Nusantara "Danau Toba"

Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
http://pesugihan-nyirorokidul.blogspot.com/2015/05/cerita-legenda-nusantara-danau-toba.htmlPada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali.
Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong aku jangan dimakan Pak!! Biarkan aku hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.
“Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini? Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar aturan kerajaan”, jawab wanita itu. “Terimakasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan istri”, kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.
Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya  kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran semua orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah makanan dilahapnya tanpa sisa.
Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis, dan setelah itu dia tertidur di sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung membangunkannya. “Hey, bangun!, teriak petani itu.
Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. “Mana makanan buat ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak. Dengan nada tinggi petani itu langsung memarahi anaknya. "Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!," umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.
Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. 
 

Wednesday, May 13, 2015

Silsilah Sunan Muria

Silsilah Sunan Muria - Sunan muria adalah putra dari Sunan Kalijaga serta Dewi Saroh. Nama asli dari Sunan Muria yaitu Raden Umar Syahid. Dalam lakukan dakwah, iya memakai langkah yang seperti ayahnya pakai. yakni lewat cara yang halus. Seperti mengambil ikan, namun sangan hingga mengeruhkan airnya. Tersebut langkah yang ditempuhnya untuk menyiarkan agama islam di seputar gunung muria. Rumah sunan muria memanglah di puncak gunung muria ; yang salah satu puncaknya bernama Colo. Gunung itu terdapat di samping utara kota kudus.

Tujuan dakwah dari Sunan Muria yaitu beberapa pedagang, nelayan, pelaut serta rakyat jelata. Ia yaitu satu-atunya wali yang terus menjaga kesenian gamelan serta wayang juga sebagai alat dakwah untuk mengemukakan islam. Serta, ia juga yang sudah membuat beragam tembang jawa. Tempat dakwahnya ada di seputar gunung muria, lalu dakwahnya diperlua mencakup Tayu, Juwana, kudus, serta lereng gunung muria. Ia di kenal dengan sebutan sunan muria lantaran tinggal di gunung.
Kesaktian Sunan Muria - Sunan muria yaitu wali yang populer mempunyai kesaktian. Ia mempunyai fisik yang kuat lantaran kerap naik turun gunung muria yang tingginya seputar 750 mtr.. Pikirkan, bila ia serta istrinya atau muridnya mesti naik turun gunung sehari-hari untuk menebarkan agama islam pada masyarakat setempat, atau berdakwah pada beberapa nelayan serta pelaut dan beberapa pedagang. Hak itu tidak bisa dikerjakannya tenpa fisik yang kuat.

http://pesugihan-nyirorokidul.blogspot.com/2015/05/silsilah-sunan-muria.htmlBukti bahwa sunan muria yaitu guru yang sakti mandraguna bisa diketemukan dalam cerita perkawinan sunan murida dengan dewi Roroyono. Dewi Roroyono yaitu putri Ngerang, yakni seseorang ulama yang disegani orang-orang lantaran ketinggian ilmunya, yang bertempat tinggal di juana, pati jateng. Sekian sakti sunan ngerang hingga sunan muria serta sunan kudus hingga berguru kepadanya.

Dalam narasi sunan muria, disuatu hari, sunan ngerang mengadakan syukuran atas umur dewi roroyono yang sudah genang dua puluh th.. Seluruhnya muridnya diundang, seperti sunan muria, sunan kudus, adipati pathak warak, kapa serta adiknya gentiri. Tetangga dekat juga diundang, demikian juga sanak saudara yang dari jauh. Sesudah tamu berkumpul, dewi Roroyono serta adiknya, dewi roro pujiwati, keluar menyajikan makanan serta minuman. Keduanya yaitu beberapa dara yang cantik rupawan, terlebih dewi roroyono yang bertemuia dua puluh th.. Ia seperti bunga yang tengah mekar.

Untuk sunan kudus serta sunan muria yang telah berbekal pengetahuan agama, bisa menahan pandangan mata, hingga mereka tak terseret oleh godaan setan. Namun, seseorang murid sunan ngerang yang lain, yakni Adipati Pathak warak melihat dewi royoyono dengan mata tak berkedip lantaran lihat kecantikan gadis itu.

Pada saat jadi cantrik atau murid sunan ngerang saat pathak warak belum jadi adipati, dewi roroyono masih tetap kecil serta kecantikannya yang mempesonan belum terlihat. Namun, saat ini, gadis itu sangatlah bikin adipati pathak warak tergila-gila. Sepasang matanya nyaris melotot memandangi gadis itu terus-terusan. Disebabkan dibakar api asmara yang menggebu-gebu, ia tak tahan lagi. Ia juga menggoda dewi roroyono dengan beragam perkataan yg tidak layak, bahkan juga melakukan tindakan kurang ajar.

Sudah pasti, dewi terasa malu sekali, terlebih saat adipati pathak warak berlaku kurang ajar dengan memegangi sisi badannya yg tidak layak disentuh. Si gadis juga naik pitam, hingga nampan diisi minuman yang dibawahnya berniat ditumpahkan ke baju sang adipati. Jadi adipati pathak warak menyumpah-nyumpah, hatinya geram sekali diperlakukan seperti itu. Terlebih ia juga makin malu lantaran lihat beberapa tamu menetawakan kekonyolan.

Dewi Roroyono nyaris saja ditampar oleh adipati pathak warak bila ia tak ingat bahwa gadis itu yaitu putri gurunya. Lantas, Dewi Rorooyono masuk ke kamarnya, gadis itu menangis sejadi-jadinya lantaran dipermalukan oleh pathak warak. Saat malam hari, beberapa tamu yang tempat tinggalnya dekat telah pulang ke tempat semasing. Adapun tamu yang datang dari jauh sangat terpaksa bermalam dirumah sunan ngerang, termasuk juga pathak warak san sunan murid. Tetapi, pathak warak belum bisa memejamkan matanya sampai melalui tengah malam. Lalu, ia bangkit dari tidurnya serta mengendap-ngedap ke kamar dewi roroyono.

Dewi roroyono dibius hingga tidak sadarkan diri, lalu pathak warak turun melalui genteng serta mebawanya lari menuruni jendela. Dewo Roroyono dibawa lari ke mandalika, lokasi keling atau kediri. Sesudah sunan ngerang tahu bahwa putrinya diculik oleh pathak warak, jadi ia berikrar bahwa orang yang sukses membawa putrinya apabila wanita bakal jadikan saudara dewi roroyono. Apabila laki-laki bakal dijodohkan dengan putrinya.

Tidak ada seseorang juga yang menyebutkan kesanggupannya. Karena, kebanyakan orang sudah maklum bakal kehebatan serta kekejaman pathak warak. Cuma sunan muria yang bersedia penuhi harapan sunan ngerang.

“saya bakal berupaya mengambil diajeng Roroyono dari tangan pathak warak, ” kata sunan muria
Di dalam perjalanan, sunan muria bersua dengan kapa serta gentiri, adik seperguruan, yang lebih dulu pulang saat sebelum acara syukuran selesai. Keduanya terasa heram lihat sunan muria lari cepat menuju ke arah daerah keling.
“Mengapa kakang terlihat terburu-buru? ” bertanya kapa
Sunan muria juga menceritakan penculikan dewi roroyono yang dikerjakan oleh pathak warak. Kapa serta gentiri sangatlah menghormati sunan muria juga sebagai saudara seperguruan yang lebih tua. Lalu, keduanya menyebutkan diri untuk menolong Sunan Muria merebut kembali dewi Roroyono.
“Sebaiknya, kakang pulang ke padepokan gunung Muria. Beberapa murid sangatlah memerlukan tuntunan kakang. Biarlah kami yang berupaya merebut diajeng roroyono kembali. Bila sukses, kakang terus memiliki hak menikahnya, kami cuma menolong, ” kata kapa.
“Aku masih tetap sanggung merebutnya sendiri, ” tutur sunan muria
“Itu benar, namun, menuntun orang memperdalam agama islam juga lebih utama, percalah, kami pasti mampu merebutnya kembali” kata kapa bersikeras
Pada akhirnya, sunan muria mengambulkan keinginan adik seperguruannya. Ia terasa tak enak menampik seorang yang akan berbuat baik. Lagi juga, ia mesti menengok beberapa santrinya di padepokan gunung muria. Untuk merebut dewi roroyono dari tangan pathak warak, nyatanya kapa serta gentiri meminta pertolongan seseorang wiku lodhang di pulau sprapat yang di kenal juga sebagai tokoh sakti serta tak ada tandingannya. Usaha mereka sukses hingga dewi roroyono dikembalikan pada Sunan Ngerang. Hari selanjutnya, sunan muria akan pergi menghadap sunan ngerang untuk tahu perubahan usaha kapa serta gentri. Di dalam perjalanan, ia bersuaa dengan adipati Pathak warak.
“hai pahtak warak, berhenti kamu” bentak sunan muria
Patahak warak yang tengah naik kuda sangat terpaksa berhenti lantaran sunan muris menghadang di depannya.
“Minggi, janganlah menghambat jalanku! Hardik pathak warak
“Boleh asal anda kebalikan Dewo Roroyono”
“Goblok! Roroyono telah di bawa kapa serta gentiri! Saat ini saya akan menguber mereka”! umpat pathak warak.
“untuk apa anda menguber merk? ”
“merebutnya kembali” jawab pathak warak dengan sengit
“Kalau demikian langkahi dahulu mayatku, roroyono sudah dijodohkan denganku! ” tutur sunan muria sembari gunakan kuda-kuda.

Tanpa ada basa basi jadi pathak warak melompat dari punggung kuda. Ia menyerang sunan muria dengan juice cakar harimau. Namun, ia bukanlah tandingan putra sunan kalijaga yang mempunyai segudang kesaktian. Cuma dalam sekian kali dobrakan, pathak warak sudah jatuh atau rubuh di tanah. Semua kesaktiannya lenyap, bahkan juga ia jadi lumpuh serta tak dapat untuk berdiri terlebih jalan.
Sunan muria juga melanjutkan perjalanan ke juana. Kehadirannya disambut senang oleh sunan ngerang. Karena, kapa serta gentiri sudah bercerita dengan cara jujur bahwa mereka sendiri yang memaksa menggantikan pekerjaan sunan muria mencari roroyono. Selanjutnya, sunan ngerang menjodohkan dewi roroyono dengan sunan muria.
Upacara pernikahan juga selekasnya dikerjakan. Kapa serta Gentiri berjasa besar di beri hadiah tanah di desa buntar. Dengan hadiah itu keduanya jadi orang kaya yang kehidupan mereka serba kecukupan. Disamping itu, sunan muria selekasnya memboyong istrinya ke padepokan gunung muria. Mereka hidup bahagia lantaran adalah pasangan ideal.
Tak sekian perihal dengan kapa serta gentiri. Pada saat membawa dewi roroyono dari keling ke ngarang, agarknya mereka terlanjut terpesonan oleh kecantikan wanita jelita itu. Siang serta malam, mereka tidak bisa tidur. Muka wanita itu selalu terbayang. Tetapi, wanita itu telah diperistri kakak seperguruannya hingga mereka tidak bisa berbuat apa pun.

Cuma penyesalan yang menghujam di dada mereka. Kenapa dahulu mereka tergesa-gesa tawarkan layanan baik mereka? Begitu enak sunan muria saat ini tanpa ada bersusah payah, ia sudah nikmati kebahagiaan berbarengan gadis yang mereka mengidamkan. Inilah hikmah ajaran agama supaya lelaki diharuskan menahan pandangan mata serta melindungi kehormatan mereka. Adai kata kapa serta gentiri tak memandang selalu ke arah muka dant ubuh dewi roroyono yang indah, mereka pasti akan tidak terpesonan serta tak terlilit oleh iblis yang menempatkan piranti pada pandangan mata.

Saat ini, kapa serta gentiri sudah dirasuki iblis. Mereka berkemauan akan merebut dewi roroyono dari tangan sunan muria. Mereka sudah setuju untuk menjadikanya juga sebagai sitri ke-2 dengan cara bergiliran. Sungguh keji gagasan mereka. Gentiri beerangkat lebih dahulu ke gunung muria. Tetapi saat ia akan melakukan tujuannya, malah kepergok oleh beberapa murid sunan muria hingga berlangsung pertempuran dahsyat. Situasi jadi panas saat sunan muria keluar menghdapati gentiri. Pada akhirnya, gentiri tewas menjumpai ajalnya di puncak gunung muria.

Kematian gentiri cepat menyebar ke beragam daerah. Namun, berita itu tak bikin surut kemauan kapa. Karena, kapa cukup cerdik hingga ia datang ke gunung muria dengan cara diam-diam pada malam hari. Tidak seseorang juga yang tahu. Ketika itu, kebetulan sunan muria serta sebagian murid pilihannya tengah melancong ke demak bintoro. Kapa membius beberapa murid sunan muria yang berilmu rendah yang ditugaskan melindungi dewi roroyono, lalu kapa menculik serta membawa wanita impiannya ke pulai sprapat dengan gampang.

Ketika yang sama, sunan muria punya maksud mengadakan kunjungan pada Wiku Lodhang Datuk di pulau sprapat sepulang dari demak bintoro. Ini umum dikerjakannya, yaitu bersahabat dengan pemeluk agama lain. Serta, itu tidaklah satu dosa, ditambah lagi sang wiku pernah menolongnya merebut dewi roroyono dari pihak pathak warak.

Seperti ajaran sunan kalijaga yang dapat hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain dalam satu negeri. Sunan muria juga tunjukkan akhlak islam yang mulia serta agung. Sunan muria bukanlah berdebat perihal ketidaksamaan agama itu. Dengan mengaplikasikan akhlak yang mulia itu, banyak pemeluk agama lain yang pada akhirnya tertarik serta masuk islam dengan cara suka-rela. Disamping itu, kehadiran kapa ke pulau sprapat nyatanya tak disambut baik oleh wiku lodhang datuk.

Memalukan, benar benar nista perbuatanmu itu, cepat kembalikan istri kakanda seperguruanmu! Hardik wiku lodhang datuk dengan geram.
“bagaimana bapa guru ini? Tidakkah saya ini yaitu muridmu? Kenapa anda tak membelaku? Memprotes kapa.
“Apa? Membela perbuatan durjana? ” bentak wiku lodhank datuk
“sampai mati juga, saya takkan sudi membela kebejatan budi pekerti, meskipun pelakunya itu muridku sendiri! ” katanya

Perbincangan pada guru serta murid itu berjalan lama. Tanpa ada mereka sadari, nyatanya sunan muria telah tiba ditempat itu. Begitu terperanjat saat sunan muria lihat istrinya tengah tergolek di tangah dengan kaki serta tangan terikat. Disamping itu, ia juga lihat kapa tengah berkelahi dengan gurunya yakni Wiku lodhang datuk. Lantas, wiku loadhang mengambil langkah menuju dewi roroyono untuk membebaskannya dari belenggu yang dikerjakan oleh kapa.

Saat sang wiku usai buka tali yang mengikat badan dewi roroyono, tiba tiba terdengar jeritan keras dari mulut kapa dengan cara berbarengan. Nyatanya serangan yang dikerjakan kapa dengan mengerahkan aji kesaktian berbalik menghantam dianya. Itula pengetahuan yang dipunyai sunan muria. Ia dapat kembalikan serangan lawan. Karena, kapa mempergunakan aji terakhir, yakni puncak kesaktian yang dipunyainya, jadi pengetahuan itu pada akhirnya merengut nyawanya sendiri.

“Maafkan saya Tuan wiki, ” sunan muria agak menyesal
“tidak kenapa, ia telah sepantasnya terima hukuman ini. Saya sangatlah menyesal lantaran sudah memberi pengetahuan kepadanya. Nyatanya, lmu itu dipakai untuk jalan kejahatan, ” gumam sang wiku.

Dengan langkah gontai, sang wiku mengangkat jenazah muridnya. Kapa yaitu muridnya apaun yang berlangsung. Pantaslah, bila ia menguburkannya dengan cara layak. Selanjutnya, dewi roroyono serta sunan muria kembali ke padepokan serta hidup berbahagia.